Langsung ke konten utama

[apa benar dunia ini susah untuk adil?}

Aku membuat daftar pertanyaan di halaman belakang buku tulis usangku. Sudah macam daftar belanja ibuku. Ini mudah, tapi tidak ada yang bisa menjawabnya. Ada pun yang mencoba menjawabnya, hanya ingin membungkam tanda tanyaku. Soalnya hanya tujuh seperti jumlah surga dan neraka. Bisa kamu bantu?

JAWABLAH SOAL NOMOR 1-7 DENGAN BENAR!

1. Kenapa wanita yang cantik dari lahir dipuja lalu yang melakukan operasi plastik dimaki dan dinilai curang hanya karena ingin dibilang cantik?
2. Kenapa ada pelajar yang mengikuti kursus dan berbagai tambah menambah lain yang menguras kas keluarga? Bukannya sudah belajar di sekolah dengan yang lain?
3. Kenapa ada yang dilenyapkan untuk berbicara benar tapi ada yang masih bersenandung kejam diantara kami?
4. Kalau memang sudah berusaha keras untuk sesuatu, kenapa masih ada wejangan "usahamu kurang keras dari yang lain" ?
5. Kenapa ada tangan seorang bayi yang digenggam seorang ibu dan ada pula yang dilepas dan dibiarkan sendirian?
6. Kenapa ada pasangan yang membuang steak yang mereka makan di restoran termahal di sudut kota dan ada pula pasangan yang mengais nasi di tumpukan sampah yang membuat perutmu mual?
7. Lalu, kenapa ada penegak hukum padahal keadilan itu anugerah dari Tuhan?






[Ah, banyak cakap aku ini. Buang masa saja. Meracau pula.  Jadi gulana aku menatap dunia, tidur sajalah!]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CUKA

Lukanya masih basah, kau siram cuka pula. Tidak puas, masih kau siram air garam. Katanya supaya pulih Tapi masih kau tusuk jarum-jarum itu. Lukanya semakin menganga, kau masih disini. Puas melihat aku yang merangkak karena jatuh terlalu dalam? Masih tertatih aku jadinya. Iya, ada lembah yang kau ciptakan khusus untukku. Untuk aku, orang yang percaya dengan cinta. Jadi salah siapa? Salah percaya, dengan, atau cinta? Ah sudahlah, sudah berbuih aku mengutuk cinta. Lebih baik aku hardik dengan saja.

ukate

"Kekuasaan adalah suatu kemungkinan yang membuat seorang aktor dalam suatu hubungan sosial berada dalam suatu jabatan untuk melaksanakan keinginannya sendiri dan yang menghilangkan halangan" - Max Weber Berbagai gaungan dilontarkan oleh yang katanya pemangku-pemangku kebijakan untuk mewujudkan 'welfarestate'. Meskipun 'si welfarestate' ini benar-benar dijadikan suatu sistem oleh negara-negara nordik, namun negara kesejahteraan adalah tujuan semua bangsa yang secara otomatis negara sebagai pemegang kendali untuk menyejaterahkan rakyatnya. Katanya sih katanya, kampus adalah miniatur suatu sistem negara di mana ada rektor sebagai kepala negara dan warga kampus sebagai rakyatnya. Untuk membuat kebijakan sistemnya, tidak semudah mengcopy-paste makalah yang harus dikumpulkan h-1 jam (pengalaman universal mahasiswa, saya yakin kalian pernah menjadi pelakunya~). Merumuskan itu semua sangat menguras pikiran, tenaga, emosi, waktu, dan finansial yang tidak sedikit, d

BEBAS

Aku ingin bebas, membuana ke antah berantah bukan berderai air mata karena mengiris bawang merah Aku ingin bebas, memotong lidah arogansi pria berpola seksis bukan terpaksa menarik sudut bibir untuk tersenyum manis Aku ingin bebas, memikat mimpi penuh khayal bukan ketakutan dicambuk pria berdasi penuh amukan Aku ingin bebas, merajut suka menapak irama senandung budaya patriarki tanah Jawa bukan meladeni pria berselir tak berwibawa Aku ingin bebas, menghirup aroma lavender Provence dan membawanya pulang bukan menghirup arak yang berkecamuk dari pria hidung belang Bebas, bebas, bebas Kapan aku bebas dari jeruji bertirani ini? Menelisik bimbang penuh amarah, dan sekali lagi berteriak sampai serak ‘KAPAN AKU BEBAS?’ Hanya kebebasan merindukan bulan yang tak terbelenggu ini itu yang aku harap Tanpa mengemis dan mengais demi kebebasan yang aku tunggu di pusara akhir hayatku