Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2019

nyekolahin Ibu

Beberapa minggu yang lalu, teman-teman saya mengirimkan beberapa buah screenshoot via whatsapp maupun dm instagram yang berisi tentang program yang dicanangkan salah satu pejabat daerah di Kabupaten Bandung yang berembel-embel "Sekolah Ibu". "Menurut maneh kumaha dit?" Pertanyaan serupa yang dilontarkan teman-teman kepada saya. Saat itu saya ingat sekali sedang makan seblak level 8 (orang Bandung pasti tahu dan suka!) dan membaca semua screenshoot itu sampai membuat seblak yang saya makan seakan level 100! Bagaimana tidak? Lah wong programe ngono! Tenang-tenang saya tidak mau mengkritik program yang dibuat susah payah para pemilik hajat, bukan kapasitas saya untuk jadi sok juri ala-ala acara pencarian bakat. Saya hanya ingin menstabilokan beberapa statement yang sebenarnya arahnya 'kesono' hanya redaksinya dibuat lebih geulis dan menggelitik. Kira-kira siklus yang saya tangkap seperti ini: Banyak perceraian - menjadi masalah serius bers

nyuap

Kau berselera menyantap apa Rabu ini? martabak manis senyummu saat mengeja sajakku, rujak bumbu kemesraan saat kau dan aku menyusupi Bandung merajam kepenatan, bolu gulung kemolekan mimpi yang kau arsir padaku kemarin, roti isi kebersediaan kau menunggu aku memahat setiap hina yang mengakar menjadi harum yang merayu, atau berirama denganku tanpa terbelai kata pulang? tapi kuberi secarik syarat! martabak manis, rujak bumbu, bolu gulung, roti isi, bahkan aku, harus direlungmu dengan selamat ya? karena, aku mau menyuapmu mulai hari ini, setiap hari. Sampai kau ingin aku.