"aku terpaksa shalat tiap Jumat, karena laki-laki penuh keriput dan kepala Pak Ogah itu, berlarian seperti pemain sepak bola favoritku dan membawa papan kayu berbentuk nisan untuk dikenalkan pada bokong-bokong berdaki kami! tak mau aku merasakan sakit pada bokongku, aku sayang dia." Anak laki-laki itu sibuk menerka-nerka langit, dilihatnya nilai ujian ekonomi hari ini, hanya betul 4 soal, dari 1000, ah maksudku 10 soal, alhasilpun ia memaki gurunya, dirakitnya kertas ujian itu jadi pesawat, diterbangkan masuk ke "Bandara Ruang Kepala Sekolah", terbirit-birit dan bersembunyi layaknya mafia Hongkong. "SHALAT JUMAT! KAMU MAU TIDAK MASUK SYURGA? (padahal belum tentu ia masuk syurga) TIGA KALI TIDAK SHALAT, KAMU DIANGGAP BUKAN ORANG ISLAM LAGI! (sok tahu, padahal belum paham betul dalilnya) JADI LAKI-LAKI HARUS SHALAT JUMAT, KALAU TIDAK MAU YA SUDAH SANA JADI PEREMPUAN SEPERTIKU! (apa hak dia menyuruh anak laki-laki itu jadi perempuan? aneh!) gigi ta
Semesta masih melihat, coret saja dulu.