Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018

Sembahyang.

"aku terpaksa shalat tiap Jumat, karena laki-laki penuh keriput dan kepala Pak Ogah itu, berlarian seperti pemain sepak bola favoritku dan membawa papan kayu berbentuk nisan untuk dikenalkan pada bokong-bokong berdaki kami!  tak mau aku merasakan sakit pada bokongku, aku sayang dia." Anak laki-laki itu sibuk menerka-nerka langit, dilihatnya nilai ujian ekonomi hari ini, hanya betul 4 soal, dari 1000, ah maksudku 10 soal, alhasilpun ia memaki gurunya, dirakitnya kertas ujian itu jadi pesawat, diterbangkan masuk ke "Bandara Ruang Kepala Sekolah", terbirit-birit dan bersembunyi layaknya mafia Hongkong. "SHALAT JUMAT! KAMU MAU TIDAK MASUK SYURGA? (padahal belum tentu ia masuk syurga) TIGA KALI TIDAK SHALAT, KAMU DIANGGAP BUKAN ORANG ISLAM LAGI! (sok tahu, padahal belum paham betul dalilnya) JADI LAKI-LAKI HARUS SHALAT JUMAT, KALAU TIDAK MAU YA SUDAH SANA JADI PEREMPUAN SEPERTIKU! (apa hak dia menyuruh anak laki-laki itu jadi perempuan? aneh!)  gigi ta

Turun!

Aku menyelami diri (lagi, dan lagi) hanya karena tak piawai melihat arah kompas (hidupku) sehingga aku tersesat (lagi, dan lagi) Aku lupa meletakkan ranting dan daun kering di setapak nestapaku sehingga aku kehilangan petunjuk untuk kembali pulang (lagi, dan lagi) Aku bersimbah darah hanya karena menusukkan duri-duri keniscayaan di sekujur aliran hidup dan matiku hanya karena masih menyimpan pundi-pundi (percaya itu) Aku menopang asa-asa ditengah asa yang ingin putus (katanya) dan bersembunyi di ketakutan belukar yang tak kunjung ditebas (kebaikan) Aku masih bersemayam tepat di runtuhan kesakitan dan mencari hari kebangkitan terciptanya kendali untuk para (dia) yang naif, buta rasa. Dan kamu, masih berayun tepat diatas kebiadaban para (dia) yang dendam kesumat penuh siasat ingin melesat (di panggung sandiwara). Ikut denganku, akan kunobatkan dirimu dengan kasih, sayang, dan cinta. Jangan merayap di panggung kedustaan itu! Turun! Sudah aku siapkan singgasana untukmu