Langsung ke konten utama

alter - ego

Jam 08.00 masih tertawa,
jam 08.05 sudah berlinang air mata, terbata-bata.
Tamat mengeja kesenangan semu, lalu tersedak batu penuh lirih.

Dibilangnya aku orang gila!
detik ini bahagia, detik itu melara.
Siang hari sekuat Srikandi,
Malam hari selemah Cinderella, andalkan ibu peri.

Masa ini berbuat salah layaknya Hawa,
benar tidak digubris. Tapi itu bukan aku!

Dibilangnya aku pakai topeng.
Senin pakai topeng sumringah,
Rabu topengnya sudah terlukis air mata,
Minggu malah topeng berkarat,

berkepribadian ganda katanya,
munafik katanya,
bipolar katanya,
psikopat katanya.

Ada aku yang lain.
Namanya 'dia'
Muncul kalau sudah lelah dengan dunia.
Muncul kalau sudah tak kuat dengan hentakan.
Muncul kalau sudah terima ribuan penolakan.

dia mau menguasaiku! Aku butuh bantuanmu.
dia menciptakan dirinya sendiri. Aku takut.
dia menamai dirinya sendiri. Ingin dipanggil Orion katanya.

Aku hidup disini, dia disitu.

Aku masih sembunyi, sembunyi dan sembunyi.
dia berlenggak-lenggok di panggung milikku. Ingin jadi aku yang lain.

Itu bukan aku!
Aku adalah orang tidak berdaya yang hanya berdoa di sudut malam.
dia adalah orang tak gentar,
susah payah menggoyahkannya.

Aku pakai dia untuk menghadapi kejamnya skenario dunia.

Sedang aku, masih bersandar dan tersedu-sedu merangkai imajinasi pasang surut yang tidak menunjukkan arah pulang.


[ini aku yang menulis, Orion sedang istirahat]



Komentar

Postingan populer dari blog ini

CUKA

Lukanya masih basah, kau siram cuka pula. Tidak puas, masih kau siram air garam. Katanya supaya pulih Tapi masih kau tusuk jarum-jarum itu. Lukanya semakin menganga, kau masih disini. Puas melihat aku yang merangkak karena jatuh terlalu dalam? Masih tertatih aku jadinya. Iya, ada lembah yang kau ciptakan khusus untukku. Untuk aku, orang yang percaya dengan cinta. Jadi salah siapa? Salah percaya, dengan, atau cinta? Ah sudahlah, sudah berbuih aku mengutuk cinta. Lebih baik aku hardik dengan saja.

ukate

"Kekuasaan adalah suatu kemungkinan yang membuat seorang aktor dalam suatu hubungan sosial berada dalam suatu jabatan untuk melaksanakan keinginannya sendiri dan yang menghilangkan halangan" - Max Weber Berbagai gaungan dilontarkan oleh yang katanya pemangku-pemangku kebijakan untuk mewujudkan 'welfarestate'. Meskipun 'si welfarestate' ini benar-benar dijadikan suatu sistem oleh negara-negara nordik, namun negara kesejahteraan adalah tujuan semua bangsa yang secara otomatis negara sebagai pemegang kendali untuk menyejaterahkan rakyatnya. Katanya sih katanya, kampus adalah miniatur suatu sistem negara di mana ada rektor sebagai kepala negara dan warga kampus sebagai rakyatnya. Untuk membuat kebijakan sistemnya, tidak semudah mengcopy-paste makalah yang harus dikumpulkan h-1 jam (pengalaman universal mahasiswa, saya yakin kalian pernah menjadi pelakunya~). Merumuskan itu semua sangat menguras pikiran, tenaga, emosi, waktu, dan finansial yang tidak sedikit, d

BEBAS

Aku ingin bebas, membuana ke antah berantah bukan berderai air mata karena mengiris bawang merah Aku ingin bebas, memotong lidah arogansi pria berpola seksis bukan terpaksa menarik sudut bibir untuk tersenyum manis Aku ingin bebas, memikat mimpi penuh khayal bukan ketakutan dicambuk pria berdasi penuh amukan Aku ingin bebas, merajut suka menapak irama senandung budaya patriarki tanah Jawa bukan meladeni pria berselir tak berwibawa Aku ingin bebas, menghirup aroma lavender Provence dan membawanya pulang bukan menghirup arak yang berkecamuk dari pria hidung belang Bebas, bebas, bebas Kapan aku bebas dari jeruji bertirani ini? Menelisik bimbang penuh amarah, dan sekali lagi berteriak sampai serak ‘KAPAN AKU BEBAS?’ Hanya kebebasan merindukan bulan yang tak terbelenggu ini itu yang aku harap Tanpa mengemis dan mengais demi kebebasan yang aku tunggu di pusara akhir hayatku