"Wah parah sih dandanannya menor banget pasti bukan wanita baik-baik!"
"Lipstiknya merah banget pasti wanita penghibur!"
"Itu cabe-cabean ya? Menor bgt!"
Dan ribuan kalimat arogan yang muncul ketika melihat seorang wanita berdandan. Pencela jumlahnya lebih banyak. Dan 'percelaan' itu dilakukan segelintir pria karena masih memiliki mindset [wanita berdandan=wanita tidak baik].
Wanita merias diri tidak bisa diidentikkan dengan wanita tidak baik.
Apa yang salah dengan merias diri? Dan kenapa para wanita harus hidup dibayang-bayang asumsi kalian? Semua yang kami lakukan bukan untuk memuaskan nafsu hewani dan membayar secercah spekulasi kalian, harga maskara kami jauh lebih mahal daripada harga pikiran kotor kalian.
Merias diri adalah bentuk mencintai diri, menghargai ciptaan Tuhan, bukan memikat hati pria berdasi maupun hidung belang. Kami bangga dengan pensil alis yang dibingkai sesuai keinginan, membuat mata kami lebih berkarakter. Wajah bersemu penuh rona kami bukan karena reaksi impuls saraf yang termakan rayuan maut kalian, katakan halo pada sapuan blush on warna peach andalan kami. Bagaimana dengan lipstik merah? Kami pulaskan sebagai simbol kepercayaan diri yang tinggi dan semangat yang membara. Bukan untuk menciptakan bekas bibir di kerah baju yang diisyaratkan sebagai pelecehan harga diri.
Foundation, concealer, blush on, mascara, eyeliner dan ribuan nama asing ditelinga kalian yang tertata rapi dimeja rias kami, jauh lebih berharga dari sekedar cacian dan makian yang dilontarkan lewat bibir pucat kalian.
"Lipstiknya merah banget pasti wanita penghibur!"
"Itu cabe-cabean ya? Menor bgt!"
Dan ribuan kalimat arogan yang muncul ketika melihat seorang wanita berdandan. Pencela jumlahnya lebih banyak. Dan 'percelaan' itu dilakukan segelintir pria karena masih memiliki mindset [wanita berdandan=wanita tidak baik].
Wanita merias diri tidak bisa diidentikkan dengan wanita tidak baik.
Apa yang salah dengan merias diri? Dan kenapa para wanita harus hidup dibayang-bayang asumsi kalian? Semua yang kami lakukan bukan untuk memuaskan nafsu hewani dan membayar secercah spekulasi kalian, harga maskara kami jauh lebih mahal daripada harga pikiran kotor kalian.
Merias diri adalah bentuk mencintai diri, menghargai ciptaan Tuhan, bukan memikat hati pria berdasi maupun hidung belang. Kami bangga dengan pensil alis yang dibingkai sesuai keinginan, membuat mata kami lebih berkarakter. Wajah bersemu penuh rona kami bukan karena reaksi impuls saraf yang termakan rayuan maut kalian, katakan halo pada sapuan blush on warna peach andalan kami. Bagaimana dengan lipstik merah? Kami pulaskan sebagai simbol kepercayaan diri yang tinggi dan semangat yang membara. Bukan untuk menciptakan bekas bibir di kerah baju yang diisyaratkan sebagai pelecehan harga diri.
Foundation, concealer, blush on, mascara, eyeliner dan ribuan nama asing ditelinga kalian yang tertata rapi dimeja rias kami, jauh lebih berharga dari sekedar cacian dan makian yang dilontarkan lewat bibir pucat kalian.
Komentar
Posting Komentar